Dikutip dari Kajian kitab Riyadlus Sholihin, hadits ke 277.
Rutinan Majelis Ahad Pagi bersama Habib Hasan bin Ali Assegaf.
Hak istri dari suaminya
- Memberi makan istri sebagaimana engkau makan.
- Hendaknya engkau berikan pakaian yang pantas dan layak.
- Tidak memukul istri di bagian wajah dan tidak pula memukul dengan pukulan yang dapat meninggalkan bekas.
- Tidak membuka aib istri.
- Tetap menyapa istri di luar rumah (ketika sedang berselisih).
“Barangsiapa meremehkan yang sunnah maka suatu hari ia akan meninggalkan yang wajib dan barangsiapa meremehkan yang wajib maka ia telah meremehkan hak-nya Allah ﷻ”
Habib Hasan bin Ali Assegaf
Orang yang dermawan adalah orang yang memberikan lebih daripada kewajibannya. Jika ia memberi sejumlah yang diwajibkan atasnya maka belum masuk kategori dermawan. Ia hanya memenuhi kewajibannya saja. Dalam hal menafkahi istri, maka hendaknya seorang suami memberi lebih daripada apa yang telah diwajibkan atasnya.
Begitu juga dalam hal makanan. Hendaknya ia memberi makan istri seperti apa yang ia makan. Namun sebagai istri, sebaik-baik istri adalah yang tidak banyak menuntut kepada suaminya. Islam adalah agama yang indah dan mengajarkan keindahan kepada manusia. Hendaknya suami memberikan perlakuan terbaik karena sesuai hadits Rasulullah ﷺ
خيركم خيركم لأهله، وأنا خيركم لأهلي
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR Ibnu Majah)
Sedangkan sebagai istri, yang paling baik adalah yang tidak banyak menuntut kepada suaminya. istri yang qana’ah dan ridha dengan apa yang dinafkahkan suaminya kepadanya. Habib Hasan bin Ali Assegaf mengutip kisah Hababah Khadijah Al Hinduan (istri abuya Hasan Baharun رَحِمَهُ اللهُ, ponpes Dalwa Pasuruan), sebagaimana yang dikisahkan oleh putra beliau, habib Segaf bin Hasan Baharun, bahwa ibundanya tidak pernah sama sekali terlihat marah kepada abuya Hasan Baharun. wajah beliau senantiasa tersenyum dan berseri-seri kepada suaminya.
Beliau adalah ahli ibadah dan ahli Qur’an yang memiliki do’a yang terkenal dengan kemustajabannya. Jika dalam beberapa hari putra beliau, Habib Segaf Baharun, tidak bermimpi Rasulullah ﷺ maka beliau akan pergi menemui ibundanya untuk meminta do’a supaya dipertemukan dengan Rasulullah ﷺ. Dengan do’a ibundanya, maka malam itupun langsung bermimpi bertemu dengan Rasulullah ﷺ.
Hababah Khadijah adalah orang yang tidak segan mengeluarkan harta untuk membantu perjuangan dakwah suaminya. Pada suatu ketika Habib Hasan Baharun hendak memberangkatkan beberapa orang santri untuk melanjutkan studinya ke Yaman sebagaimana kebiasaan beliau mengirimkan beberapa santri kesana. Namun malang, uang yang hendak digunakan untuk memberangkatkan santri tersebut dicuri orang. Habib Hasan menceritakan hal ini kepada istri tercinta beliau, dan sang istri pun menawarkan untuk menjual perhiasan-perhiasannya untuk memberangkatkan para santri ke Yaman. Beliau adalah sosok istri yang patut ditiru dan patut kita ceritakan kepada anak cucu kita sebagai tauladan.
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.” (HR Muslim)